Pernahkah kamu merasa lelah menatap layar gadget terlalu lama? Mata pegal, kepala pening, konsentrasi buyar atau jadi tidak bisa tidur di waktu malam? Ya. Itu adalah salah satu dampak langsung yang diakibatkan oleh device-device berbasis LCD yang memiliki layar HD. Device berbasis LCD selama beberapa puluh tahun terakhir telah menjadi semacam barang wajib yang harus dimiliki oleh setiap orang di zaman modern ini. Dengan semakin berkembangnya teknologi ada satu teknologi baru yang lahir menawarkan fitur yang berbeda yang cocok untuk kalangan tertentu khususnya buat mereka yang suka membaca buku, yaitu device berbasis e-ink. Perangkat elektronik berbasis e-ink telah mengalami perkembangan signifikan dalam satu dekade terakhir. Dan sekitar 1 1/2 tahun yang lalu, saya memutuskan untuk membeli sebuah device berbasis e-ink, yaitu Amazon Kindle Paperwhite generasi ke-11. Saya membeli yang versi Refurbished dengan harga 1.95 juta.
Dan selama setahun lebih menggunakan, berikut adalah beberapa keunggulan yang dimiliki device berbasis e-ink khususnya Amazon Kindle dibandingkan dengan device berlayar LCD:
1. Hemat Baterai
Salah satu fitur paling hebat yang dimiliki device berbasis e-ink adalah baterainya yang sangat hemat daya. Ini disebabkan karena device e-Ink hanya menggunakan daya saat halaman diperbarui (misalnya saat mengganti halaman). Ini sangatlah bertolak belakang dengan device berlayar LCD yang terus-menerus mengonsumsi daya karena lampu latar (backlight) selalu menyala. Hasilnya device e-ink bisa bertahan berminggu-minggu dengan sekali pengisian daya. Amazon Kindle saya pun biasanya saya charge bisa 3-5 minggu sekali. Bahkan saat bepergian ke luar negeri, saya dengan pede tidak membawa charger bawaannya karena yakin kindle saya akan bertahan selama perjalanan tersebut.
2. Ramah untuk mata
Layar E-Ink meniru tampilan tinta di atas kertas. Berbeda dengan layar LCD, layar berteknologi e-ink tidak menyilaukan, dan bisa dibaca dengan nyaman di bawah sinar matahari langsung. LCD menggunakan pencahayaan dari belakang layar, yang bisa menyebabkan kelelahan mata, terutama saat membaca dalam waktu lama. Ini membuat device e-ink membuat kita betah membaca berlama-lama seperti membaca buku fisik tanpa adanya efek samping seperti yang diakibatkan device-device berlayar LCD
3. Bobotnya yang ringan
Dibandingkan dengan iPad yang aku punya, bobot dari Kindle ini emang sangatlah ringan. Saya tidak masalah memegangnya hanya dengan satu tangan selama berjam-jam tanpa merasa capek. Ini membuat Kindle ku jauh lebih nyaman digunakan untuk membaca. Selain ringan, ukurannya yang relatif lebih kecil dari tablet-tablet kebanyakan membuatnya muat di tas kecil yang biasanya selalu kubawa kemanapun aku pergi.
4. Durability yang sudah teruji
Sebelum saya membeli kindle ini, saya sudah belusukan secara online untuk mengecek postingan, tweet, artikel di website, forum, reddit, komentar-komentar di youtube dan tiktok mengenai pengalaman para pengguna Kindle dan device e-ink lainnya, dan dari apa yang saya baca, saya menyimpulkan bahwa device berbasis e-ink ini punya daya tahan yang luar biasa lama. Saya banyak sekali menemukan orang yang memiliki Amazon Kindle yang masih tetap berjalan sempurna bahkan setelah 10 tahun lebih pemakaian. Inilah salah satu alasan utamaku aku memilih Amazon Kindle sebagai device e-ink-ku.
5. Kindle App adalah aplikasi gratis terbaik saat ini
Bagiku aplikasi Kindle merupakan salah satu aplikasi terbaik untuk baca. Saya bahkan hampir tidak pernah menggunakan aplikasi lain untuk membaca, karena di Kindle app, saya sudah bisa melakukan semua hal yang kubutuhkan dari sebuah aplikasi baca, seperti contoh menghighlight teks, memberi catatan, auto bookmark untuk menandai aku baca sampai mana, mengubah font, fitur kamus yang membantuku mengetahui kata yang aku tidak tahu artinya, fitur Vocabulary Flashcard yang membantuku meningkatkan kosakata bahasa Inggrisku, sampai dengan fitur sync-nya yang membuatku bisa melihat highlight dan catatan yang kutandai di device-deviceku yang lain. Bisa dibilang aku belum menemukan aplikasi baca lain yang selengkap ini.
6. Tidak ada distraksi
Device berbasis e-ink biasanya minim gangguan: tidak ada notifikasi, animasi, atau aplikasi berat seperti media sosial. Device LCD memang bisa multitasking, tapi ini bisa jadi distraksi jika kamu cuma ingin membaca. Ini membuat device e-ink sangat membantu kita fokus dan menjaga kenyamanan membaca.
7. Pertimbangan price to value vs membeli Ereader berbasis Android
Khusus untuk Amazon Kindle, pertimbangan utamanya adalah harganya yang relatif jauh lebih rendah dibandingkan dengan device-device e-ink lain yang berbasis Android. Saat saya cek di pasaran, harga device e-ink Android harganya bisa 2 kali lipat dari device Amazon Kindle Paperwhite. Inilah salah satu pertimbangan utama untuk membeli Amazon Kindle dibandingkan device-device e-ink Android seperti Onyx, Meebook, dll.
Namun, secara keseluruhan device e-ink tentu punya banyak kekurangan, seperti refresh rate-nya yang lambat, dan tentu sangat tidak cocok penggunaan selain baca buku contohnya browsing. Bahkan untuk sekedar browsing sederhana saja, saya mengalami kesulitan menggunakan browser bawaan Amazon Kindle. Selain itu saya juga akan sangat senang bila bisa membaca e-mail di device e-ink, karena saya cukup banyak berlangganan newsletter yang dikirimkan melalui email. Mungkin inilah kelemahan utama yang saya harapkan bisa terpecahkan dengan device e-ink berbasis android. Tapi kalau kamu kegiatan utamanya hanya untuk membaca buku, maka Amazon Kindle adalah pilihan terbaik.
Komentar