Langsung ke konten utama

Sejarah Tiger Wong, Komik Kungfu Populer asal Hongkong di tahun 90an

Bagi kalian yang lahir di tahun 1970-1990 an, tentu tidak asing dengan tokoh legendaris yang bernama Tiger Wong. Tiger Wong adalah judul salah satu komik karya Tony Wong yang berjudul asli 龍虎門 (Long Hu Men) atau lebih dikenal dengan sebutan Oriental Heroes di beberapa negara. Di Indonesia, sebelum rilisnya komik Long Hu Men yang dirilis M & C, tidak banyak yang mengenal Long Hu Men / Oriental Heroes, orang lebih mengenal komik ini dengan nama Tiger Wong. Komik ini begitu seru dan menarik sampai saya pribadi dulu juga selalu tidak sabar menunggu kelanjutan dari cerita komik ini setiap minggunya. Banyak para milenial atau mungkin generasi X yang merupakan fans dari serial ini mungkin tidak tahu bahwa komik Tiger Wong yang dulu kita baca ternyata hanyalah separuh dari keseluruhan komik aslinya. Ingin tahu lebih banyak tentang Tiger Wong? Baca terus sampai habis ya.



Sejarah dari Komik Tiger Wong

Tiger Wong atau lebih dikenal secara internasional dengan nama Oriental Heroes adalah manhua buatan komikus asal Hongkong bernama Tony Wong (黃振隆 Wong Chun-Loong/Wong Yuk Long). 



Komik ini pada awal mulanya dirilis dengan nama 小流氓 (Siu Lauh Mahn) / Little Rascal atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah Bajingan Kecil. Komik yang terbit pertama kali di tahun 1970 ini berkisah mengenai anak-anak muda jago kungfu yang tinggal di kompleks perumahan di Hongkong yang dipenuhi dan para gangster dan kriminal.


Pada awal diluncurkan, gambar dari komik ini sedikit agak ke kartun dibandingkan realistis yang seperti di komik Tiger Wong. Tapi walaupun gambarnya kartun, tapi di dalamnya terdapat banyak penggunaan senjata dan banyak adegan kekerasan ekstrim seperti banyak darah, organ dalam yang hancur (bahkan sampe semburat keluar), tulang yang retak dan banyak jenis kekerasan lain. Banyak orang yang mengkritik unsur kekerasan yang ekstrim ini, sehingga akhirnya menyebabkan lahirnya peraturan Indecent Publication Law di tahun 1975 yang melarang adanya kekerasan di dalam manhua.

Karena peraturan itu hanya ditujukan pada Manhua, akhirnya Tony Wong mencoba mengakalinya dengan menerbitkan koran harian yang di dalamnya ada komik Little Rascal. Satu bulan pertama, koran tersebut memang diterbitkan dengan memuat berita-berita terkini bersamaan dengan beberapa judul manhua karyanya. Setelah sebulan, koran tersebut berubah menjadi full manhua. Saat itu pulalah Tony Wong memutuskan untuk mengganti judulnya menjadi 龍虎門 Long Hu Men (kalau diterjemahkan adalah "Dragon Tiger Gate"), serta judul bahasa Inggrisnya menjadi Oriental Heroes. Long Hu Men sendiri mengacu pada nama perguruan atau organisasi para tokoh utama yang ada di cerita. Teknik gambar Tony Wong pun seiring dengan waktu juga perlahan semakin meningkat. Pada pertengahan 1980, teknik menggambar Tony Wong berubah menjadi jauh lebih realistis dibanding saat awal dia menggambar. Ini diungkapkan pada buku "The Essential Guide to World Comics" oleh Tim Pilcher dan Brad Books.






Mulai tahun 1991, Oriental Heroes sudah tidak sepenuhnya digambar oleh Tony Wong sendiri tapi dia dibantu oleh komikus-komikus lain.

Tiger Wong (Long Hu Men versi Indonesia)

Tiger Wong adalah nama resmi komik Oriental Heroes/Long Hu Men yang dirilis di Indonesia. Saat itu memang yang lagi trend di Indonesia adalah majalah-majalah seperti Hai, Bobo dan Donald Bebek. Komik Tiger Wong ini diterbitkan dengan format serupa dan laris manis di kalangan anak2 maupun remaja kala itu.


Tiger Wong ini sendiri sebenarnya diterbitkan dengan mengambil cerita dari seri Oriental Heroes mulai dari seri 566. Jadi tentu tidak banyak para pembaca Indonesia yang tahu cerita awal dari Tiger Wong sebelum adanya motif pembalasan dendam Tiger Wong pada Chan Ou Wan. Di komik aslinya, banyak chapter yang mengisahkan cerita tokoh Dragon Wong (adik dari Tiger Wong) sebelum tewas terbunuh. 


Manhua yang diterbitkan PT. Penerbitan Remaja Hai ini mempunyai tebal sekitar 60-70 halaman setiap edisinya. Komik ini diterbitkan sampai seri 96 dan ditamatkan secara paksa dengan ending yang menggantung (Scene Kakek Tua muncul di depan Tiger Wong).


Seri 96 dari komik Tiger Wong sebenarnya adalah seri 758 dari Oriental Heroes. Oriental Heroes sendiri baru tamat sampai seri 1280. Setelah tamat, baru terbit Final Chapter Side Story-nya yang berjudul 東方真龍 Dong Fang Zhen Long.

Komik Oriental heroes/Long Hu Men ini saat ini banyak dikenal secara internasional sebagai 旧龍虎門 Jiu Long Hu Men (Dragon Tiger Gate lama). Mungkin ini untuk membedakan dengan Long Hu Men versi yang baru.

M & C sendiri juga sempat merilis ulang Oriental Heroes ini dalam bentuk buku kecil hitam putih yang berjudul Dragon & Tiger Heroes.



Ini bisa dibilang versi reprint dari Tiger Wong. Bedanya, seri 01 dari komik ini mengambil cerita dari Oriental Heroes seri 559 (Tiger Wong seri 01 diambil dari Oriental Heroes seri 566). Dengan kata lain, komik ini mengambil cerita beberapa buku sebelum cerita dalam komik Tiger Wong seri pertama di mana Dragon Wong (adik dari Tiger Wong) masih hidup. Komik Dragon & Tiger Heroes ini diterbitkan sampai 44 seri (juga ending menggantung).

Long Hu Men versi Baru

Selanjutnya Tony Wong membuat Long Hu Men versi baru yang merupakan reborn manha aslinya dulu, dan diberi judul 新龍虎門 Xin Long Hu Men (Dragon Tiger Gate baru).


Manhua baru ini tetap menceritakan tokoh-tokoh yang sama dengan lebih detail, gambar yang lebih bagus dan tentunya cerita yang sedikit berbeda dari Long Hu Men yang lama. Di Indonesia sendiri, Xin Long Hu Men ini diterbitkan oleh M & C mulai tahun 2000 di Indonesia dengan judul Long Hu Men.


Saat ini di Indonesia sudah terbit 4 seri Long Hu Men yaitu :

  1. Long Hu Men (seri 1 - 175) setara Xin Long Hu Men seri 1-476
  2. Long Hu Men The Next Level (1-7) setara Xin Long Hu Men seri 477-517
  3. Long Hu Men The Next Battle (seri 1-17) setara Xin Long Hu Men seri 518-619
  4. Long Hu Men The Vengeance Continues (seri 1-36) setara Xin Long Hu Men seri 620-836

Komik versi Indonesia dari Xin Long Hu Men berhenti sampai Long Hu Men The Vengeance Continues. Sementara itu komik Xin Long Hu Men sendiri di Hongkong sana masih saja berlanjut dan seri-nya sudah mencapai lebih dari 1000.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah 一貫道 YiGuanDao / I-Kuan Tao (Bagian 1) - Asal Usul dan Sejarah Terbentuknya YiGuan Dao

Berbicara Yiguandao maka kita tidak bisa mengabaikan 太平道 Taiping Dao , sekte Taois yang didirikan oleh 張角 Zhang Jue , pemimpin dari kelompok Yellow Turban di jaman Samkok (200 SM - 220 M). Asal usul kebanyakan sekte dan kelompok keagamaan di Tiongkok saat ditelusuri sebagian besar mengarah ke Taiping Dao ini.  Sekte-sekte di Tiongkok sebagian besar merupakan hasil dari penindasan negara atau penguasa waktu itu. Di antara gerakan-gerakan keagamaan "heterodoks" yang ada, Sekte Teratai Putih ( 白蓮教 Bailian Jiao ) adalah salah satu yang terkenal.  Berasal dari tradisi Buddhis yang sepenuhnya ortodoks, Sekte Teratai Putih akhirnya diberi label heterodoks pada Dinasti Yuan (1271-1368). Sejak saat itu, istilah Bailian Jiao secara umum digunakan oleh para pejabat kekaisaran untuk menyebut semua gerakan yang di sebut "heterodoks". Bagi yang suka menonton film kungfu, Sekte Teratai Putih ini juga muncul di salah satu film Jet Lee yang berjudul  Once Upon a Time in China II at

7 Mie Instan Vegetarian Paling Enak versiku

 Salah satu makanan paling favorit saya adalah mie. Kalau berbicara tentang mie, tentu salah satu pilihan yang banyak digemari orang adalah mie instan. Selain murah harganya, mie instant juga rasanya sangat nikmat. Siapa sih yang tidak suka dengan mie instan? Indonesia sendiri adalah negara yang terkenal akan mie instannya yang cukup mendunia (Indomie). Bahkan beberapa media seperti CNN, LA Times , Bon Appetite menempatkan Indomie sebagai mie instan terenak di dunia. Di youtube kita bisa melihat bahwa ternyata Indomie tidak saja digemari oleh orang Indonesia, melainkan juga orang-orang manca negara. Lalu, bagaimana dengan saya yang seorang vegetarian? Apakah saya bisa menikmati mie instant layaknya orang yang non vegetarian? Karena Indomie mengandung bahan-bahan hewani, memang saya saat ini tidak lagi makan Indomie. Saya tentu pernah mencoba Indomie di saat saya masih remaja dulu di saat saya belum bervegetarian. Kalau sekarang, saya tentu hanya menyantap mie instan yang memang tidak m