Langsung ke konten utama

Belajar Memahami Air dalam Buku The Hidden Messages in Water - Masaru Emoto (Review Buku)

 Salah satu teori yang sering kita dengar sejak kita kecil adalah bahwa tubuh manusia itu 70% terdiri dari air. Teori inilah yang ditekankan oleh Masaru Emoto di awal bukunya The Hidden Messages in Water. Menurutnya, manusia itu awalnya 99% terdiri dari air saat masih berupa fetus. Kemduain saat kita lahir, tubuh kita teridir dari 90% air, setelah kita dewasa barulah tubuh kita terdiri dari 70% air, kandungan air ini makin lama makin berkurang seiring bertambahnya usia. Berawal dari konsep inilah, Masaru Emoto menyebut bahwa kesehatan dan kebahagiaan manusia sangat dipengaruhi oleh air yang terkandung di dalam tubuh ini. Jadi secara garis besar bisa dibilang kalau air itu mewakili tubuh manusia. Bagaimana reaksi air terhadap suatu hal maka reaksi tubuh manusia terhadap hal tersebut kurang lebih akan serupa. Menurut penelitannya, air itu bisa mengenal kata-kata dan suara mana yang baik dan yang kurang baik. Ini memang terdengar seperti tidak masuk akal. Tapi memang hasil foto kristalnya menunjukkan seperti itu. Oleh karena itu seseorang yang kondisi hatinya bahagia selalu cenderung punya kondisi fisik yang lebih sehat daripada mereka-mereka yang menderita atau punya kondisi batin yang tidak bahagia. Perkataan ini secara medis mungkin ada benarnya karena memang cukup sering saya dengar dari dokter-dokter di sini. Suasana hati yang bahagia biasanya membantu badan tetap sehat atau bahkan bisa menyembuhkan suatu penyakit.



Saya pribadi membaca 2 buku karangan Masaru Emoto yaitu The Hidden Messages in Water dan The True Power of Water. Saya membaca bukunya yang pertama (The Hidden Message in Water) beberapa tahun yang lalu, dan baru saja selesai membaca bukunya yang kedua baru-baru ini. Kedua buku ini sebenarnya isinya hampir sama. Tidak ada banyak hal baru yang dibahas oleh Masaru di buku keduanya, kecuali banyaknya observasi yang dilakukan Masaru Emoto pada beberapa orang yang kondisi badannya kurang sehat dan dia mencoba untuk membantu mereka mengatasi kondisi mereka tersebut. 

Penjelasan yang cukup menarik yang disampaikan oleh Masaru Emoto adalah mengenai adanya getaran atau semacam gelombang dari segala sesuatu. Di buku keduanya gelombang ini diberi nama Hado. Masaru mengutip sabda Buddha dari Hanyashingyo (Kitab Sutra Hati), "Apa yang dilihat tidak memiliki bentuk, dan apa yang tidak dapat dilihat memiliki bentuk." Sederhananya adalah pada saat kita berbicara dengan seseorang di sebuah ruangan, mood akan menjadi hangat dan terasa bebas, tapi saat ada orang masuk ke ruangan mendadak suasana ruangan juga ikutan berubah. Inilah yang dimaksud dengan semacam getaran (aura) itu. Ini juga berlaku pada saat berkencan dengan seorang yang kita sukai. Terkadang dengan kondisi tertentu suasana akan terasa romantis dan membuat kita terbawa suasana. Selain itu dia juga menjelaskan mengenai frekuensi di mana ada semacam gelombang yang dipancarkan setiap obyek dan mahluk hidup. Beberapa orang tertentu bisa sefrekuensi dengan golongan tertentu. Itulah yang menjelaskan kenapa ada orang yang jauh tapi bisa bersahabat karena mereka merasa sefrekuensi, dan ada orang yang bersebelahan rumah tapi tidak sefrekuensi. Frekuensi inilah yang menjelaskan kenapa orang bisa jatuh cinta


Menurut Masaru, gelombang inilah yang menjelaskan kenapa air bisa bereaksi terhadap sebuah tulisan ataupun musik. Untuk musik saya memang percaya, karena memang musik memancarkan gelombang suara yang mungkin mempengaruhi air. Tapi saya pribadi sih agak meragukan teori beliau mengenai air yang bereaksi pada tulisan, walaupun tentu saja saya tidak bisa menyangkalnya (saya tetap berpikir netral dan menganggap ada kemungkinan teori itu memang benar). Air juga bereaksi terhadap kata-kata maupun doa. Di kehidupan kita, tidak jarang kita menemui ada upaya pembacaan doa pada orang-orang yang sedang sakit. Tampaknya dengan adanya buku ini,  efek pembacaan doa-doa yang katanya bisa menyembuhkan penyakit sekarang bukan lagi hal mistis/takhayul karena ada dasar penjelasan ilmiahnya.


Masaru Emoto sendiri pernah mempraktekannya sendiri saat dia bersama 350 orang lainnya berkumpul di Danau Biwa (danau terbesar di Jepang) pada bulan September tahun 1999. Mereka  membersihkan danau Biwa dan melakukan doa bersama setelahnya. Satu bulan setelah aktivitas tersebut, terjadi keanehan pada danau Biwa. Putrid Algae yang selalu muncul tiap tahun dan menyebabkan bau tidak enak tidak muncul tahun itu.

Salah satu bahasan utama dalam 2 bukunya adalah tentang hasil fotografi yang dilakukannya pada berbagai jenis air, mulai dari air keran dari berbagai negara, berbagai air mineral, air yang ditempeli kata-kata positif dan negatif, air yang diperdengarkan lagu-lagu klasik dan heavy metal, air yang terkena doa-doa, air yang berada dekat dengan peralatan elektronik, air yang terkena suara kata-kata positif maupun negatif, dan masih banyak lagi.

Metode yang dia lakukan untuk pengambilan foto air adalah dengan cara menaruh air-air tersebut dalam 50 cawan petri yang ditaruh di dalam kulkas bersuhu -15 derajat Celcius, dan kemudian di foto dalam suhu ruangan -5 derajat Celcius. Masaru Emoto sendiri mengaku bahwa untuk 1 jenis air, dia mengambil foto berkali-kali (50x) dan tidak semua air tersebut menghasilkan hasil foto kristal air yang indah. Beberapa darinya ada yang gagal menampilkan bentuk kristal dan sebagian lagi ada yang tidak menampilkan gambar apa2.

Dari pengujian yang dilakukannya, dia menyimpulkan bahwa air minum saat ini sudah tidak lagi semurni 50 tahun yang lalu, di mana dia sudah jarang menemukan air minum di berbagai negara  yang bentuk kristalnya bagus saat difoto. Sebagian besar air minum saat ini sudah tercemar dan diberikan zat-zat kimia seperti klorin dan ini membuat air tersebut tidak menampakkan kristalnya saat di foto.

Kristal air paling indah yang dibentuk adalah air yang diberikan kata-kata "Love and Gratitude". Menurut Masaru Emoto, dunia ini perlu yang namanya Gratitude (rasa terima kasih/bersyukur), lebih penting lagi puas diri dengan yang ditawarkan alam ini kepada manusia. Mengejar kekayaan yang berlebihan biasanya berujung pada perusakan bumi.

Selain foto kristal air, Masaru juga melakukan percobaan pada nasi yang diberikan kata-kata positif tiap hari, kata-kata buruk tiap hari, serta nasi yang diabaikan sama sekali. Hasilnya yang diabaikan ternyata lebih cepat busuk daripada yang kata-kata jelek. Yang paling bagus tentu saja yang kata-kata positif. Dan ini tidak dilakukan oleh Masaru Emoto saja tapi melainkan oleh beberapa keluarga, menunjukkan bahwa eksperimen ini cukup valid. 

Masaru juga membahas sedikit mengenai teori terbentuknya bumi dan mengajak kita untuk berpikir atau mempertimbangkannya mungkinkah bahwa air itu tidak berasal dari bumi. Teori yang tentu sangat bertentangan dengan apa yang dipercaya banyak orang selama ini sehingga bila teori ini benar maka akan mengubah banyak teori science mulai dari teori evolusi, teori awal peradaban manusia di bumi, dan masih banyak lagi.

Permasalahan dari buku ini tentu saja kajian akademis dan pembuktian scientificnya yang masih kurang. Oke. Saya setuju bahwa apa yang disampaikan Masaru Emoto ini menarik. Tapi beberapa dari hasilnya menurutku sedikit agak bias dan subyektif berdasarkan pendapat Masaru Emoto pribadi. Apakah teori yang disampaikannya itu benar? Ya, bisa jadi. Tapi beberapa teori yang disampaikannya kurang punya landasan yang kuat dan seharusnya bisa dilakukan lebih banyak pengujian untuk membuktikannya sebelum dia mengklaim teori tersebut.

Contoh : Masaru menyimpulkan bahwa perang di belahan dunia yang lain mempengaruhi air di Jepang sehingga tidak bisa membentuk kristal. Menurutku teori ini tidak berdasar dan hanya dicocok2kan dengan imajinasi Masaru Emoto. Dia juga seperti mencocokkannya dengan teori Dr. Ruphert Sheldrake tentang morphic field. Banyak bagian dalam 2 bukunya ini berisi tentang teori yang cukup subyektif tanpa disertai dasar ilmiah.

Kendati begitu, banyak juga kisah menakjubkan di bukunya yang kedua di mana banyak orang berhasil sembuh dengan menggunakan Air Hado yang dibuat dengan cara menganalisa kondisi emosional pasien. Walaupun kesembuhan orang-orang tersebut tidak dapat dibuktikan apakah benar-benar karena air Hado yang dibuat Masaru Emoto atau melainkan faktor lain, tapi saya cukup senang ada banyak orang yang sembuh setelah diperiksa oleh Masaru Emoto.

Secara keseluruhan buku ini memberikan pandangan baru bagi kita, yaitu kata-kata dan segala kebiasaan kita punya dampak yang luar biasa terhadap tubuh kita ataupun dunia ini. Ini terlihat pada hasil gambar kristal air yang dihasilkan. Buku ini mengajarkan kepada kita bagaimana harusnya manusia itu hidup yaitu penuh dengan pikiran positif khususnya “love and gratitude” agar memberikan efek yang baik yang tentu akan berdampak pada tubuh kita sendiri maupun lingkungan sekitar kita seperti halnya air yang bisa menampilkan bentuk kristal saat di foto.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemahan dan Penjelasan 彌勒救苦真經 Mi Le Jiu Ku Zhen Jing (Sutra Buddha Maitreya Menyelamatkan dari Penderitaan)

Pada kesempatan ini, saya akan membagikan terjemahan bahasa Indonesia dari kitab suci  彌勒救苦真經  Mi Le Jiu Ku Zhen Jing, salah satu kitab suci yang paling sering dibaca oleh para pengikut Yiguandao di vihara mereka. Terjemahan ini adalah hasil terjemahan saya pribadi dengan mengacu dari arti huruf per huruf-nya dan tentunya dibantu dengan referensi beberapa hasil terjemahan dari beberapa kalangan Yiguandao. Terjemahan dan penjelasan saya di sini bukanlah apa yang saya yakini secara pribadi, melainkan adalah arti dan makna dari kalimat per kalimatnya berdasarkan apa yang diyakini oleh kalangan Yiguandao. 

Studi tentang Yiguandao (Bagian 1) - Tiga Masa Pancaran 三陽

Di kalangan Yiguandao (di Indonesia lebih dikenal dengan Aliran Maitreya), kita sering mendengar kata-kata " 道真理真天命真 " yang artinya adalah Tao sejati, Kebenaran sejati dan Firman Tuhan sejati . Karena 理真 kebenaran sejati sering disebutkan di banyak ceramah yang diadakan di vihara kalangan Yiguandao, para umat Yiguandao akan beranggapan apa yang diceramahkan adalah sebuah kebenaran mutlak yang tidak mungkin salah.  Saya pun menyakini demikian selama puluhan tahun. Saya pribadi sebenarnya sudah sejak dulu hobi membaca dan saya adalah tipe orang yang tidak bisa kalau disuruh menelan mentah-mentah sebuah ajaran dan langsung mengyakininya sebagai dasar keyakinan tanpa melakukan crosscek terlebih dahulu. Masalahnya dulu kita punya keterbatasan dalam hal akses sumber literasi. Jaman dulu satu-satunya cara untuk mendapatkan akses ke buku-buku literasi adalah dengan menemukan buku-buku fisiknya. Belum ada internet dan belum ada device-device canggih seperti sekarang. Mendapatkan b...

Terjemahan dan Penjelasan Daodejing 道德經 (Bab 1) Tao dan Nama

Sudah cukup lama, saya tertarik belajar mengenai Tao Te Cing dan baru tahun ini saya mulai serius mempelajarinya. Sebenarnya saya pernah mendengar beberapa kali penjelasan tentang Dao De Jing ini di vihara Yiguandao tempat saya sembayang dulu, tapi saya tidak pernah benar-benar mengerti penjelasannya karena sepertinya apapun bunyi baitnya, penjelasannya selalu diarahkan dengan narasi dan doktrin versi mereka sendiri. Karena itu saya memutuskan untuk belajar sendiri mengenai Tao Te Cing ini langsung dari teks aslinya. Karena saya sudah menguasai sedikit bahasa mandarin, saya mengartikan tiap kata-katanya langsung dari bahasa mandarinnya dibantu dengan kamus untuk memahami lebih dalam per katanya. Untuk membantu pemahaman, saya membaca beberapa buku penjelasan mengenai Tao Te Cing yang bagus salah satunya adalah buku Dao De Jing Kitab Suci Agama Tao tulisan Dr. I. D. Like Msc dan Dao De Jing The Wisdom of Laozi tulisan Andi Wang . Ada juga beberapa buku terjemahan Dao De Jing berbahasa I...